
1) Ramadhan baru 18 hari meninggalkan kita, namun lagak kita seolah-olah sudah lama kita meninggalkan Ramadhan.
2) Jika di bulan Ramadhan, kita mampu khatam 30 juzu' al-Qur'an, walau bagaimanapun di bulan Syawal ini, kita kembali malas membaca dan menelaah al-Quran, meskipun hanya sehelai muka surat lantaran alasan sibuk dan tidak sempat.
2) Jika Ramadhan mengajar kita bersikap sabar dengan apa jua makian, hinaan dan sindiran rakan dan musuh, di bulan Syawal ini kita sudah kembali ke tabiat lama-panas baran dan cepat melatah bila ditegur.
3) Andainya Ramadhan menddidik kita menjadi hamba Allah yang pemurah dan suka bersedeqah, meskipun tidak banyak duit yang ada di tangan, namun mengapa di bulan Syawal kita sudah pandai bersikap bakhil dan kedekut?
4) Indahnya Ramadhan pada solat jemaah sunat tarawih dan qiamullail di dinihari, namun mengapa di bulan Syawal kita langsung tidak tergerak menjenguk lagi masjid, bahkan nyenyak berdengkur sehingga waktu Subuh.
5) Ramadhan yang mulia mentarbiah diri menjaga mata, telinga dan hawa nafsu, namun seawal 1 Syawal kita gugur dan tewas dengan bisikan Iblis yang kembali menggoda dan berpadu bersama nafsu, tanpa henti mengajak kita agar sedia normal memaksiati Allah.
6) Berkesankah didikan/tarbiyyah/pengajaran Ramadhan ke atas diri/hati/nafsu/jiwa kita?
Tepuk dada, tanyalah iman masing-masing.
27 September 2010, 18 Syawal 1431 Hijrah,
12.43 tengahari, Malaysia Timur
Tiada ulasan:
Catat Ulasan